1. Bob Sadino
Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om
Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan
dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick.
Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek
dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah
keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara.
Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi
seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah
dianggap hidup mapan.
Profil dan Biodata Bob Sadino
Nama : Bob Sadino
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama : Islam
Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)
Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)
2. Dahlan Iskan
Dahlan
Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951; umur 61 tahun), adalah
CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group, yang bermarkas di Surabaya. Ia
juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober
2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan
diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa
Abubakar.
Awal karier
Karier Dahlan Iskan dimulai
sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur
pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun
1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
3. Cecep Mohammad
Wahyudin
Januari 2010 – Saat ini (5 tahun 9 bulan)
Januari 2010 – Saat ini (5 tahun 9 bulan)
C.I.S Brothers
Juni 2009 – Saat ini (6 tahun 4 bulan)
Legal
Consultant & Law Firm
Juni 2009 – Saat ini (6 tahun 4 bulan)
Legal
Consultant & Law Firm
Agustus
2005 – Desember 2009 (4 tahun 5 bulan)
Pendidikan
Universitas
Suryakancana
Sarjana
Hukum
2006 –
2009
Universitas
Suryakancana
Magister
Hukum (M.H.), Hukum Perbankan, Korporasi, Keuangan, dan Sekuritas
2006 –
2008
Institut Pertanian Bogor (IPB)
DVM, vetenarian
1997 –
2003
sosok pria yang satu ini adalah sosok yang sederhana, dan rendah
hati. Meski sekarang dirinya menjadi seorang pimpinan dari sebuah usaha
peternakan ayam petelur dengan sistem standar Eropa. Namun, dalam pergaulan dia
lebih suka menyebut dirinya sebagai anak kampung. Dialah Drh. Cecep Muhammad
Wahyudin, SH., MH., pimpinan QL Group di Indonesia.
Sebelum menjadi pimpinan QL Tri Mitra,
kehidupan bisnisnya sungguh berliku-liku.
Pengusaha sukses berdarah Sunda yang satu
ini tidak perlu diragukan eksistensinya dalam bisnis ayam. Sebelum mendapatkan
gelar pun, pria berusia 32 tahun ini sudah mengumpulkan pundi-pundi dari ayam.
Walaupun begitu perjuangan drh. Cecep Moch. Wn, MH atau yang akrab disapa
Cecep, tidaklah mudah. Berbagai usaha telah digelutinya mulai dari berjualan
telur, kardus, menjadi broker ayam, dan beternak ayam. Berkat kerja kerasnya,
sekarang Cecep menjadi pimpinan QL Tri Mitra, produsen bibit ayam dan telur
konsumsi.
Profil Orang Sukses Kerja Keras
1. Erwansyah Antoro
Datang dari keluarga yang sangat sederhana.
Berasal dari sebuah desa yang jaraknya 3 jam dari kota Medan. Tepatnya di Desa
Mangkai Baru, Kota Lima Puluh, Kabupaten Batubara – Sumut. Saya anak ke enam dari
enam bersaudara. Sebagian pemikiran orang bahwa sebagai anak bungsu sudah pasti
di manja. Tetapi tidak untuk saya. Saya didik untuk menjadi anak yang mandiri.
Apalagi sejak usaha Bapak saya mengalami kebangkrutan. Nyaris kemanjaan itu
sirna dari saya. Semenjak SMP saya sudah membantu orang tua berjualan ikan
asin, jualan sandal, pengumpul biji cokelat di kampung saya dan di perkebunan
sekitar kampung saya. Tetapi kesibukkan saya tidak membuat saya untuk tidak
berprestasi di sekolah, hal ini terbukti saya selalu menjadi juara kelas di SMP
sampai dengan SMA.Tahun 1994 saya menamatkan SMA
Negeri di Perdagangan. Ibu saya berharap saya bisa meneruskan profesinya
sebagai Guru. Oleh karena itu, ibu saya menyarankan saya untuk mengikuti test
masuk PGSD ( Pendidikan Guru Sekolah Dasar ) di Unimed. Untuk menghormati
keinginan ibu saya, akhirnya saya mengikuti ujian PGSD. Tetapi hasilnya, saya
tidak lulus. Ketidaklulusan saya di PGSD membuat saya tidak ingin
kembali ke kampung. Saya bertekad untuk mencari pekerjaan di kota Medan. Tanpa harus menunggu
lama akhirnya saya bekerja di Cafe Sederhana di sekitar Perumnas Helvetia Medan
sebagai Pelayan dengan gaji sekitar Rp. 300.000 per bln dan hanya bertahan 4
bulan. Dari Cafe yang kecil saya pindah ke Cafe mewah di sebuah Plaza di Medan
dengan bergaji sekitar Rp. 600 rb per bln dan bekerja selama 7 bulan. Bulan SeptemberTahun 1995 sebuah hotel bertaraf
Internasional resmi di buka di Medan yaitu Hotel Novotel Soechi Medan ( saat
ini Hotel Soechi ). Satu satunya hotel dengan manajemen luar negeri dari
Perancis. Saya mencoba melamar di hotel tersebut. Dengan bantuan teman saya,
akhirnya saya bisa diterima di hotel tersebut sebagai Waiter di Room Service,
Food & Beverage Dept. Dengan gaji Rp. 700 rb per bulan di tambah insentif.
Satu Tahun bekerja, saya diangkat menjadi Captain ( Supervisor ). Di
bulan September 2001, Berkat hubungan yang baik dengan beberapa klien saya,
akhirnya saya diterima bekerja di Bank BNI sebagai MSO ( Merchant Sales Officer
) dengan tugas memasarkan alat gesek kartu kredit / debit ( EDC ) dengan status
sebagai karyawan kontrak Outsourching. Sebagai
MSO saya mendapatkan gaji Rp. 1.900.000 per bulan. Akhirnya di bulan Agustus 2004 saya mengundurkan diri dari Bank
BNI setelah menikah dengan staff Bank BNI.Hanya selang satu bulan saya menikah,
saya mendapatkan pekerjaan di Bank Mandiri sebagai Merchant Acquisition Officer
dengan status sebagai tenaga Outsourching ( Kontrak kerja waktu tertentu ) . Akhirnya
saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Bank Mandiri di bulan September
2005. Saya tidak ingin berlama lama membuang waktu saya secara percuma untuk
sesuatu yang tidak pasti.Sebenarnya sebelum saya mengundurkan diri dari Bank
Mandiri, di bulan Agustus 2005 tepatnya tgl 9, bertepatan dengan kelahiran anak
pertama saya di RS Gleni International, saya bertemu dengan teman saya sewaktu
saya bekerja di Hotel Novotel. Namanya Marajohan Manurung (Sudah Almarhum ). Setelah mengobrol panjang, akhirnya dia cerita bahwa
dia saat itu menjadi agen asuransi di sebuah perusahaan asuransi berasal dari
Perancis. Dia mengajak saya untuk bergabung sebagai agen asuransi di tempat dia
bekerja. Dia mengundang saya ke kantor untuk mengikuti presentasi bisnis asuransi.
Di bulan Oktober 2005 saya memulai menjalankan aktifitas saya sebagai
agen asuransi. Saya mengikuti pelatihan dasar sebagai agen asuransi. Seluruh
sistem pelatihan saya ikuti. Di sinilah titik balik saya sebagai agen asuransi
sampai sekarang. Apa yang saya dapat dari pelatihan selalu saya terapkan di
lapangan . Berkat dukungan dari Leader saya dan sistem perusahaan, akhirnya
saya bisa mendapatkan 11 klien hingga bulan Desember 2005. Satu prestasi yang
lumayan hebat sebagai agen baru asuransi.Sayapun mendapatkan penghargaan untuk
jalan jalan ke Bali, karena pada saat itu ada kontes jalan jalan ke Bali bagi
agen yang memiliki minimal 5 klien.Dari 11 klien yang saya dapat saya
mendapatkan komisi atau penghasilan sebesar Rp. 21.000.000,-.
Singkat cerita, saya lalui hari hari dengan menjalankan profesi
sebagai agent asuransi. Aktifitas terus tiada henti sampai saya memperoleh
beberapa prestasi.Sebagian mimpi sudah bisa terbeli. Penghargaanpun sudah
banyak di raih. Dari mulai jalan jalan di dalam negeri sampai ke luar Negeri.
2. Alim Markus
Maspion dan Alim Markus adalah dua nama yang tak terpisahkan.
Orang kini mengenal Maspion sebagai salah satu kelompok usaha besar asal Jawa
Timur, yang tak hanya berkutat di industri peralatan rumah tanga, namun juga
menjamah perbankan, real estat, hingga properti. Sedangkan Alim Markus adalah
nahkoda dibalik semua kisah sukses itu. Pria berperawakan sedang ini rela
mengorbankan pendidikan dan masa kecilnya saat mulai berkiprah di dunia bisnis.
Alim Markus dilahirkan 57 tahun lalu, tepatnya 24 September 1951
di sebuah rumah petak seluas 4×4 meter persegi di Jalan Kapasan Gang II nomor
22. Karena minimnya ukuran rumah, Alim Markus yang kini memimpin grup usaha
yang terdiri dari 53 perusahaan itu harus hidup uyel-uyelan dengan ayah, ibu,
dan ketiga adiknya.
Kisah Sukses Maspion
Saat Alim Markus terjun total membantu bisnis sang ayah, dia
masih berumur 15 tahun. Ketika anak seusianya memuaskan gairah anak muda, Alim
Markus menjalani semua aktivitas buruh pabrik. Mulai dari ngepel lantai sampai
menangani pekerjaan staf administrasi, staf keuangan, dan lain-lain. Markus
juga sempat juga terlibat dalam pemasaran. Dengan sepeda pancal dia berkeliling
menjajakan barang ke toko-toko di daerah Pabean dan Pasar Turi.
Setelah bekerja keras lima tahun lebih, keluarga Markus mulai
memetik hasil dan mulai mancapai sukses. Minat masyarakat sekitar semakin
bertambah, produk dari UD Logam Djawa makin laris. Akhirnya pada 1972
didirikan Maspion yang berarti Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan
Nasional. Pada tahun itu juga, Markus memiliki mobil pertamanya yakni Holden.
Markus juga memboyong keluarganya dari rumah petak ke rumah cukup besar di
kawasan yang lebih elit yakni di Embong Tanjung No. 5, yang dia tinggali sampai
sekarang. Perusahaan pun dipindah ke daerah Gedangan, Sidoarjo. Alim Husin,
yang mulai yakin terhadap kemampuan anak-anaknya, secara perlahan mulai menarik
diri dari panggung. Dan sebagai putra tertua, Alim Markus muda yang ditunjuk
langsung sebagai presiden direktur, sedangkan Alim Husin sebagai Chairman.
Saudara kandung lainnya Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa
masing-masing didudukan sebagai direktur pengelola.
3. Prof. Dr. Florentinus
Gregorius Winarno
Prof. Dr.
Florentinus Gregorius Winarno, Lahir di Klaten, 15 Februari 1938 ,seorang ahli
ilmu dan teknologi pangan sekaligus doktor lulusan University of Massachusetts
yang juga guru besar Institut Pertanian Bogor. Kiprah Winarno lebih banyak di
almamaternya, IPB Bogor dan Departemen Pertanian.Banyak jalan menuju Roma, hal ini lah yang diyakini Winarno, seorang anak
yang lahir dari keluarga miskin. Ayahnya seorang informan polisi yang tidak
lulus SD dan ibunya seorang tukang pijat yang buta huruf. Masa sekolah dan
kuliah Winarno identik dengan perjuangan keras, dari urusan biaya, fasilitas
untuk bersekolah, hingga transfortasi yang cukup jauh. Satu prinsip kuat yang
ia yakini saat itu adalah, kalau pintar pasti bisa berhasil. Maka ia pun
memompa semangatnya untuk bisa meraih nilai tertinggi. Untuk urusan kuliah, ia
menemukan taktik untuk bisa memperoleh sekolah gratis. Dari seluruh
perjuangannya, Winarno kini sudah meraih gelar professor untuk bidang ilmu dan
teknologi pangan. Di usianya yang sudah berkepala tujuh, ia masih aktif sebagai
Rektor di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta.Kemauan
untuk berubah, menurut Winarno, merupakan kunci menghadapi masa depan.
Perubahan teknologi dan bisnis saat ini memasuki kategori turbulensi.
Turbulensi mengancam kemapanan universitas. Turbulensi menumbuhkan iklim
persaingan, sehingga berubah merupakan kunci kemenangan era modern.
Perbandinagan 2 Karakter profil tersebut adalah :
Wirausaha :
- Penghasilan yang di dapatkan tidak tentu atau bervariasi
- Waktu bekerja tidak tentu atau tidak rutin bekerja setiap hari
- Peluang menjadi orang kaya sangat besar namun peluang kegagalan juga ada
- Berani mengambil resiko apa yang terjadi kedepannya
- Penghasilan yang di dapatkan relatif tetep meskipun besar atau kecil
- Waktu bekerja tidak bebes atau mengikuti jam kerja perusahaan yang memperkerjakannya
- Mengikuti perintah atasan dari perusahaan tersebut
- Bekerja keras untuk meraih sukses kedepannya
- Tidak mudah putus asa dalam mencoba berwirausaha
- Bekerja Keras dalam menggapai kesuksesan
- Sabar dalam menghadapi kegagalan yang di dapat
- Tekun dalam Menjalankan pekerjaan
- Rasa semangat yang cukup tinggi
Referensi :
Kompasiana. 2012. Bangga menjadi agen asuransi
Kompasiana. 2012. Bangga menjadi agen asuransi
P, Nazarudin. 2013. 5 wirausahawan sukses di Indonesia.
http://didiknazaruddinprambudi.blogspot.co.id/2013/04/5-wirausahawan-sukses-indonesia.html
Rizka, Amalia. 2012. Blog post
http://didiknazaruddinprambudi.blogspot.co.id/2013/04/5-wirausahawan-sukses-indonesia.html
Rizka, Amalia. 2012. Blog post
http://amaliatamarizka.blogspot.co.id/2012/09/blog-post.html
https://www.linkedin.com/pub/cecep-mohammad-wahyudin/52/903/871
https://www.linkedin.com/pub/cecep-mohammad-wahyudin/52/903/871