Kamis, 24 September 2015

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Profil Orang Sukses Karena Berwirausaha

1. Bob Sadino

      Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Profil dan Biodata Bob Sadino

Nama : Bob Sadino
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama : Islam

Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)

Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)

2.    Dahlan Iskan

      Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951; umur 61 tahun), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar.
Awal karier
    Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.


3. Cecep Mohammad Wahyudin

Januari 2010 – Saat ini (5 tahun 9 bulan)

Januari 2010 – Saat ini (5 tahun 9 bulan)

C.I.S Brothers
Juni 2009 – Saat ini (6 tahun 4 bulan)
Legal Consultant & Law Firm
Juni 2009 – Saat ini (6 tahun 4 bulan)
Legal Consultant & Law Firm
Agustus 2005 – Desember 2009 (4 tahun 5 bulan)

Pendidikan

Universitas Suryakancana

Sarjana Hukum
2006 – 2009

Universitas Suryakancana

Magister Hukum (M.H.), Hukum Perbankan, Korporasi, Keuangan, dan Sekuritas
2006 – 2008

 

Institut Pertanian Bogor (IPB)

DVM, vetenarian
1997 – 2003
sosok pria yang satu ini adalah sosok yang sederhana, dan rendah hati. Meski sekarang dirinya menjadi seorang pimpinan dari sebuah usaha peternakan ayam petelur dengan sistem standar Eropa. Namun, dalam pergaulan dia lebih suka menyebut dirinya sebagai anak kampung. Dialah Drh. Cecep Muhammad Wahyudin, SH., MH., pimpinan QL Group di Indonesia.
Sebelum menjadi pimpinan QL Tri Mitra, kehidupan bisnisnya sungguh berliku-liku.
Pengusaha sukses berdarah Sunda yang satu ini tidak perlu diragukan eksistensinya dalam bisnis ayam. Sebelum mendapatkan gelar pun, pria berusia 32 tahun ini sudah mengumpulkan pundi-pundi dari ayam. Walaupun begitu perjuangan drh. Cecep Moch. Wn, MH atau yang akrab disapa Cecep, tidaklah mudah. Berbagai usaha telah digelutinya mulai dari berjualan telur, kardus, menjadi broker ayam, dan beternak ayam. Berkat kerja kerasnya, sekarang Cecep menjadi pimpinan QL Tri Mitra, produsen bibit ayam dan telur konsumsi.


Profil Orang Sukses Kerja Keras

1.  Erwansyah Antoro

      Datang dari keluarga yang sangat sederhana. Berasal dari sebuah desa yang jaraknya 3 jam dari kota Medan. Tepatnya di Desa Mangkai Baru, Kota Lima Puluh, Kabupaten Batubara – Sumut. Saya anak ke enam dari enam bersaudara. Sebagian pemikiran orang bahwa sebagai anak bungsu sudah pasti di manja. Tetapi tidak untuk saya. Saya didik untuk menjadi anak yang mandiri. Apalagi sejak usaha Bapak saya mengalami kebangkrutan. Nyaris kemanjaan itu sirna dari saya. Semenjak SMP saya sudah membantu orang tua berjualan ikan asin, jualan sandal, pengumpul biji cokelat di kampung saya dan di perkebunan sekitar kampung saya. Tetapi kesibukkan saya tidak membuat saya untuk tidak berprestasi di sekolah, hal ini terbukti saya selalu menjadi juara kelas di SMP sampai dengan SMA.Tahun 1994 saya menamatkan SMA Negeri di Perdagangan. Ibu saya berharap saya bisa meneruskan profesinya sebagai Guru. Oleh karena itu, ibu saya menyarankan saya untuk mengikuti test masuk PGSD ( Pendidikan Guru Sekolah Dasar ) di Unimed. Untuk menghormati keinginan ibu saya, akhirnya saya mengikuti ujian PGSD. Tetapi hasilnya, saya tidak lulus. Ketidaklulusan saya di PGSD membuat saya tidak ingin kembali ke kampung. Saya bertekad untuk mencari pekerjaan di kota Medan. Tanpa harus menunggu lama akhirnya saya bekerja di Cafe Sederhana di sekitar Perumnas Helvetia Medan sebagai Pelayan dengan gaji sekitar Rp. 300.000 per bln dan hanya bertahan 4 bulan. Dari Cafe yang kecil saya pindah ke Cafe mewah di sebuah Plaza di Medan dengan bergaji sekitar Rp. 600 rb per bln dan bekerja selama 7 bulan. Bulan SeptemberTahun 1995 sebuah hotel bertaraf Internasional resmi di buka di Medan yaitu Hotel Novotel Soechi Medan ( saat ini Hotel Soechi ). Satu satunya hotel dengan manajemen luar negeri dari Perancis. Saya mencoba melamar di hotel tersebut. Dengan bantuan teman saya, akhirnya saya bisa diterima di hotel tersebut sebagai Waiter di Room Service, Food & Beverage Dept. Dengan gaji Rp. 700 rb per bulan di tambah insentif. Satu Tahun bekerja, saya diangkat menjadi Captain ( Supervisor ). Di bulan September 2001, Berkat hubungan yang baik dengan beberapa klien saya, akhirnya saya diterima bekerja di Bank BNI sebagai MSO ( Merchant Sales Officer ) dengan tugas memasarkan alat gesek kartu kredit / debit ( EDC ) dengan status sebagai karyawan kontrak Outsourching. Sebagai MSO saya mendapatkan gaji Rp. 1.900.000 per bulan.  Akhirnya di bulan Agustus 2004 saya mengundurkan diri dari Bank BNI setelah menikah dengan staff Bank BNI.Hanya selang satu bulan saya menikah, saya mendapatkan pekerjaan di Bank Mandiri sebagai Merchant Acquisition Officer dengan status sebagai tenaga Outsourching ( Kontrak kerja waktu tertentu ) . Akhirnya saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Bank Mandiri di bulan September 2005. Saya tidak ingin berlama lama membuang waktu saya secara percuma untuk sesuatu yang tidak pasti.Sebenarnya sebelum saya mengundurkan diri dari Bank Mandiri, di bulan Agustus 2005 tepatnya tgl 9, bertepatan dengan kelahiran anak pertama saya di RS Gleni International, saya bertemu dengan teman saya sewaktu saya bekerja di Hotel Novotel. Namanya Marajohan Manurung (Sudah Almarhum ). Setelah mengobrol panjang, akhirnya dia cerita bahwa dia saat itu menjadi agen asuransi di sebuah perusahaan asuransi berasal dari Perancis. Dia mengajak saya untuk bergabung sebagai agen asuransi di tempat dia bekerja. Dia mengundang saya ke kantor untuk mengikuti presentasi bisnis asuransi. Di bulan Oktober 2005 saya memulai menjalankan aktifitas saya sebagai agen asuransi. Saya mengikuti pelatihan dasar sebagai agen asuransi. Seluruh sistem pelatihan saya ikuti. Di sinilah titik balik saya sebagai agen asuransi sampai sekarang. Apa yang saya dapat dari pelatihan selalu saya terapkan di lapangan . Berkat dukungan dari Leader saya dan sistem perusahaan, akhirnya saya bisa mendapatkan 11 klien hingga bulan Desember 2005. Satu prestasi yang lumayan hebat sebagai agen baru asuransi.Sayapun mendapatkan penghargaan untuk jalan jalan ke Bali, karena pada saat itu ada kontes jalan jalan ke Bali bagi agen yang memiliki minimal 5 klien.Dari 11 klien yang saya dapat saya mendapatkan komisi atau penghasilan sebesar Rp. 21.000.000,-.
Singkat cerita, saya lalui hari hari dengan menjalankan profesi sebagai agent asuransi. Aktifitas terus tiada henti sampai saya memperoleh beberapa prestasi.Sebagian mimpi sudah bisa terbeli. Penghargaanpun sudah banyak di raih. Dari mulai jalan jalan di dalam negeri sampai ke luar Negeri.

2. Alim Markus

Maspion dan Alim Markus ada­lah dua nama yang tak terpisah­kan. Orang kini mengenal Maspion sebagai salah satu ke­lompok usaha besar asal Jawa Timur, yang tak hanya berkutat di industri peralatan rumah tanga, namun juga menjamah perbankan, real estat, hingga properti. Sedangkan Alim Markus adalah nahkoda dibalik semua kisah sukses itu. Pria berperawakan sedang ini rela mengorbankan pendidikan dan masa kecilnya saat mulai berkiprah di dunia bisnis.
Alim Markus dilahirkan 57 tahun lalu, tepatnya 24 September 1951 di sebuah rumah petak seluas 4×4 meter persegi di Jalan Ka­pasan Gang II nomor 22. Karena minimnya ukuran rumah, Alim Markus yang kini me­mim­pin grup usaha yang terdiri dari 53 perusahaan itu harus hidup uyel-uyelan dengan ayah, ibu, dan ketiga adiknya.
Kisah Sukses Maspion
Saat Alim Markus terjun total mem­bantu bisnis sang ayah, dia ma­sih berumur 15 tahun. Ketika anak seusianya memuaskan gairah anak muda, Alim Markus menjalani semua aktivitas buruh pabrik. Mulai dari ngepel lantai sampai menangani pekerjaan staf administrasi, staf keuangan, dan lain-lain. Markus juga sempat juga terlibat dalam pemasaran. Dengan sepeda pancal dia berkeliling menjajakan barang ke toko-toko di daerah Pabean dan Pasar Turi.
Setelah bekerja keras lima tahun lebih, keluarga Markus mu­lai memetik hasil dan mulai mancapai sukses. Minat ma­syarakat sekitar semakin bertambah, produk dari UD Logam Dja­wa makin laris. Akhirnya pada 1972 didirikan Maspion yang berarti Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional. Pada tahun itu juga, Markus memiliki mobil pertamanya yakni Holden. Markus juga memboyong keluarganya dari rumah petak ke rumah cukup besar di kawasan yang lebih elit yakni di Embong Tanjung No. 5, yang dia tinggali sampai sekarang. Perusahaan pun dipindah ke daerah Gedangan, Sidoarjo. Alim Husin, yang mulai yakin terhadap kemampuan anak-anaknya, secara perlahan mulai menarik diri dari panggung. Dan sebagai putra tertua, Alim Markus muda yang ditunjuk langsung sebagai presiden direktur, sedangkan Alim Husin sebagai Chairman. Saudara kandung lainnya Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa masing-masing didudukan sebagai direktur pengelola.

3. Prof. Dr. Florentinus Gregorius Winarno


Prof. Dr. Florentinus Gregorius Winarno, Lahir di Klaten, 15 Februari 1938 ,seorang ahli ilmu dan teknologi pangan sekaligus doktor lulusan University of Massachusetts yang juga guru besar Institut Pertanian Bogor. Kiprah Winarno lebih banyak di almamaternya, IPB Bogor dan Departemen Pertanian.Banyak jalan menuju Roma, hal ini lah yang diyakini Winarno, seorang anak yang lahir dari keluarga miskin. Ayahnya seorang informan polisi yang tidak lulus SD dan ibunya seorang tukang pijat yang buta huruf. Masa sekolah dan kuliah Winarno identik dengan perjuangan keras, dari urusan biaya, fasilitas untuk bersekolah, hingga transfortasi yang cukup jauh. Satu prinsip kuat yang ia yakini saat itu adalah, kalau pintar pasti bisa berhasil. Maka ia pun memompa semangatnya untuk bisa meraih nilai tertinggi. Untuk urusan kuliah, ia menemukan taktik untuk bisa memperoleh sekolah gratis. Dari seluruh perjuangannya, Winarno kini sudah meraih gelar professor untuk bidang ilmu dan teknologi pangan. Di usianya yang sudah berkepala tujuh, ia masih aktif sebagai Rektor di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta.Kemauan untuk berubah, menurut Winarno, merupakan kunci menghadapi masa depan. Perubahan teknologi dan bisnis saat ini memasuki kategori turbulensi. Turbulensi mengancam kemapanan universitas. Turbulensi menumbuhkan iklim persaingan, sehingga berubah merupakan kunci kemenangan era modern.

Perbandinagan 2 Karakter profil tersebut adalah :
Wirausaha : 
  • Penghasilan yang di dapatkan tidak tentu atau bervariasi 
  • Waktu bekerja tidak tentu atau tidak rutin bekerja setiap hari
  • Peluang menjadi orang kaya sangat besar namun peluang kegagalan juga ada
  • Berani mengambil resiko apa yang terjadi kedepannya
Pekerja Keras :
  • Penghasilan yang di dapatkan relatif tetep meskipun besar atau kecil
  • Waktu bekerja tidak bebes atau mengikuti jam kerja perusahaan yang memperkerjakannya
  • Mengikuti perintah atasan dari perusahaan tersebut
  • Bekerja keras untuk meraih sukses kedepannya
Karakter Yang Ingin Saya Miliki Dari Beberapa Profil Yang Di Atas :
  1. Tidak mudah putus asa dalam mencoba berwirausaha
  2. Bekerja Keras dalam menggapai kesuksesan 
  3. Sabar dalam menghadapi kegagalan yang di dapat
  4. Tekun dalam Menjalankan pekerjaan
  5. Rasa semangat yang cukup tinggi


Referensi :
Kompasiana. 2012. Bangga menjadi agen asuransi
P, Nazarudin. 2013. 5 wirausahawan sukses di Indonesia. 
       http://didiknazaruddinprambudi.blogspot.co.id/2013/04/5-wirausahawan-sukses-indonesia.html

Rizka, Amalia. 2012. Blog post
       http://amaliatamarizka.blogspot.co.id/2012/09/blog-post.html

https://www.linkedin.com/pub/cecep-mohammad-wahyudin/52/903/871

Rabu, 03 Juni 2015

Pacaran di Masa Kini



Rizki Maulana Hamdani
PAP 14A / 14080314025

Ketidak Benaran Menjadi Kebenaran, Menjadikan kebenaran itu Menjadi Rumit





     Pacaran adalah suatu proses saling menganal antara 2 (dua) insan manusia dimana pada umumnya berada dalam tahap mencari kecocokan dalam menuju kehidupan berkeluarga yang sering kita kenal dengan pernikahan. Ada beragam atau berbagai tujuan orang melakukan  berpacaran ini, misalnya ada yang sekedar iseng-iseng saja, mencari teman bicara, atau bahkan ada yang lebih jauh untuk tempat mencurahkan isi hati(curhat). Dan bahkan ada juga yang memang menjadikan masa pacaran ini sebagai masa perkenalan dan penjajakan dalam menempuh jenjang pernikahan. Akan tetapi pada kenyataanya tidak semua bentuk pacaran itu bertujuan kepada jenjang pernikahan dan berkeluarga. Banyak sekali diantara pemuda dan pemudi khususnya remaja yang lebih terdorong oleh rasa ketertarikan semata, disebabkan dari sisi kedewasaan, usia.Pacaran sudah menjamur pada kalangan anak remaja. Terkadang orang dewasa pun pacaran dulu sebelum menikah.Namun di jaman sekarang pacaran banyak di gunakan dengan hal-hal yang tidak semestinya di lakukan contohnya pelecahan seksual. Adapun di klangan tertentu pacaran itu tidak di kenal, mereka pun tahu pacaran itu apa tetapi mereka cenderung menghindari karena manganggap gaya itu tidak lagi mutlak di lakukan pada masa pranikah. Selain tidak sesuai dengan norma agama, ini terbukti dari pengalaman saat ini bahwa pacaran cenderung kelewat batas apalagi pada remaja-remaja saaat ini.




pada dasarnya di dalam ajaran islam sebenarnya PACARAN itu tidak ada, namun di dalam islam yang ada hanya taaruf. Islam hanya mengajarkan bentuk-bentuk curahan kasih sayang setelah melalui proses sakral yaitu pernikahan. Sementara proses pranikah yang dilakukan untuk saling mengenal antara calon pria dan wanita biasanya di sebut proses taaruf. Taaruf adalah kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mencari jodoh. Taaruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang yang lebih lanjut yaitu menikah. Jadi dalam taaruf tidak ada kata pacaran keluar berduaan, berpegangan tangan yang bukan mukrimnya.Apakah perbedaan Pacaran dengan Taaruf? Pacaran: Tanpa komitmen yang jelas, Kebanyakan berdasar dorongan hawa nafsu, Dilarang Agama kita,  Mendapat dosa, Melanggar larangan Allah dan Rasul-Nya, Dekat dengan zina, Sering mendapat fitnah, Sukanya sembunyi-sembunyi. Sedangkan taaruf : Punya tujuan yang jelas (menikah), Dorongan untuk menyempurnakan ibadah, Dianjurkan Agama kita, Mendapat pahala, Mengikuti Sunnah Rasul. Etika selama bertaaruf yaitu jangan terburu-buru menjatuhkan cinta. Alangkah baiknya jika mengenal lebih dalam mulai dari kepribadian, fisik, dan juga latar belakang keluarganya.




 Pacaran” mempunyai beberapa arti :
  1. Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan, bersuka-sukaan mencapai apa yang disenangi mereka.
  2. Pacaran berarti “bergendak” yang sama artinya dengan berkencan atau berpasangan untuk berzina.
  3. Pacaran berarti berteman dan saling menjajaki kemungkinan untuk mencari jodoh berupa suami atau istri.
Pacaran menurut arti pertama dan kedua jelas dilarang oleh agama Islam, berdasarkan nash:
a. Allah berfirman:

وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً ( الإسراء: 32)
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”
b. Hadits:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ وَلاَ تُسَافِرَنَّ امْرَأَةٌ إِلاَّ وَمَعَهَا مَحْرَمٌ ( رواه البخاري: 2784 , مسلم: 2391)

Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw berkhutbah, ia berkata: Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta ada mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan musafir kecuali beserta ada mahramnya” (muttafaq alaihi)
Perkawinan merupakan sunnah Rasulullah dengan arti bahwa suatu perbuatan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah agar kaum muslimin melakukannya. Orang yang anti perkawinan dicela oleh Rasulullah, berdasarkan hadits:

عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال: …لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي * (رواه البخاري: 4675, مسلم: 2487)
Dari Anas ra. Bahwasanya Nabi saw berkata: …tetapi aku, sesungguhnya aku salat, tidur, berbuka dan mengawini perempuan, maka barangsiapa yang benci sunnahku maka ia bukanlah dari golonganku”
Pada umumnya suatu perkawinan terjadi setelah melalui beberapa proses, yaitu proses sebelum terjadi akad nikah, proses akad nikah dan proses setelah terjadi akad nikah. Proses sebelum terjadi akad nikah melalui beberapa tahap, yaitu tahap penjajakan, tahap peminangan dan tahap pertunangan. Tahap penjajakan mungkin dilakukan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan atau sebaliknya, atau pihak keluarga masing-masing. Rasulullah memerintahkan agar pihak-pihak yang melakukan perkawinan melihat atau mengetahui calon jodoh yang akan dinikahinya, berdasarkan hadits:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ مِنَ اْلأَنْصَارِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي تَزَوَّجْتُ امْرَأَةً فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلاَ نَظَرْتَ إِلَيْهَا فَإِنَّ فِي أَعْيُنِ اْلأَنْصَارِ شَيْئًا ( رواه النسائ: 3194, إبن ماجه و الترمذي)

Dari Abu Hurairah ra ia berkata: berkata seorang laki-laki sesungguhnya ia telah meminang seorang permpuan Anshar, maka berkata Rasulullah kepadanya: “Apakah engkau telah melihatnya? Laki-laki itu menjawab: “Belum”. Berkata Rasulullah: “Pergilah dan perhatikan ia, maka sesungguhnya pada mata perempuan Anshor ada sesuatu” (HR. an-Nasa’i, Ibnu Majah, at-Tirmizi, dan dinyatakannya sebagai hadits hasan)
Rasulullah saw memerintahkan agar kaum muslimin laki-laki dan perempuan sebelum memutuskan untuk meminang calon jodohnya agar berusaha memilih jodoh yang mungkin berketurunan, sebagaimana dinyatakan pada hadits:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُ بِالْبَاءَةِ وَيَنْهَى عَنِ التَّبَتُّلِ نَهْيًا شَدِيدًا وَيَقُولُ تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ إِنِّي مُكَاثِرٌ اْلأَنْبِيَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ *( رواه أحمد : 12152, وصححه إبن حبان )
Dari Anas ra. Rasulullah saw memerintahkan (kaum muslimin) agar melakukan perkawinan dan sangat melarang hidup sendirian (membujang). Dan berkata: Kawinilah olehmu wanita yang pencinta dan peranak, maka sesungguhnya aku bermegah-megah dengan banyaknya kamu di hari kiamat”
Dari kedua hadits diatas dipahami bahwa ada masa penjajakan untuk memilih calon suami atau isteri sebelum menetapkan keputusan untuk malakukan peminangan. Penjajakan ini mungkin dilakukan oleh pihak laki-laki atau pihak perempuan atau keluarga mereka. Jika dalam penjajakan ini ada pihak yang diabaikan terutama calon isteri atau calon suami maka yang bersangkutan boleh membatalkan pinangan akan perkawinan tersebut, berdasarkan hadits:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اْلأَيِّمُ أَحَقُّ بِنَفْسِهَا مِنْ وَلِيِّهَا وَالْبِكْرُ تُسْتَأْذَنُ فِي نَفْسِهَا وَإِذْنُهَا صُمَاتُهَا قَالَ نَعَمْ * ( رواه مسلم: 2545, البخاري: 4741)

Dari Ibnu Abbas, ra, bahwasanya Rasululah saw bersabda: Orang yang tidak mempunyai jodoh lebih berhak terhadap (perkawinan) dirinya dibanding walinya, dan gadis dimintakan perintah untuk perkawinannya dan (tanda) persetujuannya ialah diamnya” (muttafaq alaih) 
Dan hadits:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ جَارِيَةً بِكْرًا أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَتْ أَنَّ أَبَاهَا زَوَّجَهَا وَهِيَ كَارِهَةٌ فَخَيَّرَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ( رواه أبوداود: 1794, أحمد: 2340, إبن ماجه: 1865)
Dari Ibnu Abbas ra, sesungguhnya jariah seorang gadis datang menghadap rasulullah saw dan menyampaikan bahwa bapaknya telah mengawinkannya dengan seorang laki-laki, sedang ia tidak menyukainya. Maka Rsulullah saw menyuruhnya untuk memilih (apakah menerima atau tidak)”. (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan ad-Daraquthni)
Masa penjajakan ini dapat disamakan dengan masa pacaran menurut pengertian ketiga di atas. Setelah masa pacaran dilanjutkan dengan masa meminang, jika peminangan diterima maka jarak antara masa peminangan dan masa pelaksanaan akad nikah disebut masa pertunangan. Pada masa pertunangan ini masing-masing pihak harus menjaga diri mereka masing-masing karena hukum hubungan mereka sama dengan hubungan orang-orang yang belum terikat dengan akad nikah.
Rasulullah saw memberi tuntunan bagi orang yang dalam masa pacaran atau dalam masa petunangan sebagi berikut:
  1. Pada masa pacaran atau masa pertunangan antara mereka yang bertunangan dan pacaran adalah seperti hubungan orang-orang yang tidak ada hubungan mahram atau belum melaksanakan akad nikah, karena itu mereka harus:
  1. Memelihara matanya agar tidak melihat aurat pacar atau tunangannya, begitu pula wanita atau laki-laki yang lain. Melihat saja dilarang tentu lebih dilarang lagi merabanya.
  2. Memelihara kehormatannya atau kemaluannya agar tidak mendekati perbuatan zina.
  1. Untuk menjaga ‘a’ dan ‘b’ dianjurkan sering melakukan puasa-puasa sunat, kerena melakukan puasa itu merupakan perisai baginya. Hal diatas dipahami dari hadits:
عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ * (رواه مسلم: 2486, البخاري: 1772)

Dari Ibnu Mas’ud ra berkata, Rasulullah saw mengatakan kepada kami: Hai sekalian pemuda, barang siapa diantara kamu yang telah sanggup melaksanakan akad nikah, hendaklah melaksanakannya. Maka sesungguhnya melakukan akad nikah itu (dapat) menjaga pandangan dan memlihar farj (kemaluan), dan barangsiapa yang belum sanggup hendaklah ia berpuasa (sunat), maka sesunguhnya puasa itu perisai baginya” (muttafaq alaih)




 

Refrensi :